WELCOME TO ARTICLES MINGMING OF THE WORLD ENJOY YOUR DAY HERE

Translator

Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Minggu, 02 Januari 2011

Lovely Day (Episode 5)

Episode sebelumnya: Shinhye bertemu dengan seorang pria kaya dan sombong, namun pria itu diam-diam menaruh hati kepada Shinhye.

Bel berbunyi, Shinhye dan Kim Jun bergegas masuk ke ruangan kelas. Baju Shinhye basah dan kotor, namun tak menyurutkan semangatnya untuk berjuang meraih masa depannya. "Eh, tidak apa-apakan Shin?" tanya Kim Jun. "Tenang saja Kim, ini sudah biasa ku alami" sahut Shinhye. "Semua orang mana berani dengan Lee, kata Kim Jun. "Ah, aku berani kok sama dia" jawab Shinhye dengan penuh semangat. Saat guru sedang menerangkan pelajaran, tiba-tiba Lee melempar kertas kepada Shinhye. Ketika Shinhye membacanya, dia terkejut karena kertas itu bertuliskan bahwa Shinhye ditunggu setelah pulang sekolah oleh Lee ditaman belakang sekolah. Guru Park pun sesegera mungkin menegur Shinhye. "Apa yang kamu lakukan itu? tegur Guru Park. "Tidak apa-apa pak, sahut Shinhye. "Konsentrasi Shin, aku tau kamu anak yang pintar, kata Guru Park. "Ah tidak juga pak, tapi aku akan berusaha, jawab Shinhye. Shinhye merasa bingung akan surat yang ia dapat dari Lee, tapi Shinhye berpikir akan membalas perbuatan yang Lee lakukan sebelumnya.


Bel terakhir berbunyi, saat itu pula Kim Jun mengajak Shinhye untuk makan siang disalah satu restoran didekat sekolahnya. Namun Shinhye menolak, mengingat surat yang ia dapat dari Lee. Shinhye pun bergegas menuju taman belakang sekolah. Kim Jun yang merasa curiga, mengikuti Shinhye secara diam-diam. Saat tiba disana, Shinhye tak melihat seorang pun berada disana. Taman belakang sekolahnya, mengingatkan Shinhye akan pertemuan pertamanya dengan Daniel yang juga bertemu di sebuah taman. Tanpa diduga Lee datang dan menutup mata Shinhye tanpa ketahuan. Kim yang melihat kejadian ini, merasa ingin memukul Lee karena dikira Lee akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap Shinhye. Kim mencoba sabar dan terus memata-matai Lee. Shinhye merasa sedikit panik. Namun Lee tidak berbuat jahat kepada Shinhye. Lee menghantarkan Shinhye ke salah satu tempat yang indah disekolahnya. Saat Lee melepaskan tangannya, Shinhye terkejut karena orang yang menutup matanya adalah Lee. Karena salah paham, Shinhye menampar Lee dengan keras. "Itu untuk pembalasan yang tadi!! kata Shinhye dengan pasti. "Tunggu dulu, kamu salah paham Shin, "aku mau mengajak kamu ketempat yang indah" jawab Lee.Ji Yoon. Shinhye yang merasa malu, menoleh ke arah belakang dan merasa kagum akan suasana yang nyaman dan tentram itu. Hati Shinhye yang sebelumnya merasa dendam menjadi tentram setelah melihat tempat yang indah tersebut. "Maaf Lee, aku salah paham, kurasa kamu tidak selamanya jahat, kata Shinhye. "Kau tau, langit tak selamanya mendung, dan mendung tak selamanya pertanda turun hujan, "dibalik keburukan sifat seseorang, pasti sifat baiknya masih tertanam didalam hatinya" jawab Lee dengan lembut. "Kau mengingatkanku akan seseorang, walaupun dia berbeda denganmu, tapi pancaran yang kau berikan sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal dimasa lalu" kata Shinhye dengan sayu. "Benarkah itu? wah wah wah, rupanya aku sudah dapat julukan untuk dirimu" sahut Lee. "Apa itu? tanya Shinhye dengan penasaran. "Si Sapi Kerdil hahaha jawab Lee. "Ehh dasar kamu ya, sahut Shinhye dan berlari mengejar Lee sampai di depan sekolahnya.Kim yang melihat kejadian itu merasa sedikit cemburu, karena Kim juga memiliki perasaan suka terhadap Shinhye. Shinhye dan Lee kini menjadi sehabat yang dipertemukan oleh kenangan Shinhye dimasa lalu. 

Fajar terlihat di ufuk barat. Shinhye bergegas pulang untuk menyiapkan makan malam. Setibanya ia dirumah, Shinhye sesegera mungkin menghampiri Kim Jun. Tatap paras Kim saat itu agak berbeda dari biasanya. Shinhye menghampirinya dan menceritakan kejadian yang ia alami. Namun Kim hanya menampilkan wajah tanpa ekspresi. Shinhye merasa curiga akan sikap Kim yang berbeda dari biasanya. Kecurigaan itu semakin jelas saat Shinhye bertanya kepada Kim tentang keberadaannya saat Shinhye menolak untuk makan direstoran bersama Kim. Kim pun menjawab bahwa dia telah mengikuti Shinhye dan memata-matainya. Saat itu Shinhye merasa bingung akan sikap Kim yang menolak Lee bergaul dengan Shinhye. Shinhye memiliki dugaan bahwa Kim tidak suka, kalau dia berhubungan dengan Lee. 


Malam hari tiba, Shinhye memandang ke luar jendela. Menyaksikan beribu-ribu bintang di angkasa. Dia teringat akan pancaran yang ia alami saat bertemu dengan Lee di taman belakang sekolahnya. Pikiran Shinhye hanya tertuju akan perasaan di lubuk hatinya yang paling dalam. Dalam pikirannya dia terus bertanya, akan janji yang ia ikat bersama Daniel. Ini suatu pilihan yang sulit bagi Shinhye untuk menentukan perasaannya yang sesungguhnya. Namun Shinhye tetap semangat, karena hidupnya masih panjang, masa depan yang ia gapai masih terbuka lebar. Yang perlu ia lakukan hanyalah menunggu hari yang indah itu terjadi, karena tekad dan usaha Shinhye yang kuat dapat mewujudkan segalanya..


BERSAMBUNG
Baca Selengkapnya >>

Minggu, 12 Desember 2010

Lovely Day (Episode 4)

Kini Shinhye menjalani kehidupan baru di negeri asalnya Korea. Tentunya dia harus membuka lembaran baru dalam menjalani hidupnya. Shinhye masih teringat akan masa-masa indahnya di Indonesia. Shinhye berharap suatu hari nanti bisa bertemu dengan teman-temannya kembali.

Di Korea, Shinhye disekolahkan oleh ayahnya berdekatan dengan rumahnya yang terletak di pedesaan terpencil. Ayah Shinhye tidak lagi memiliki harta yang berkecukupan. Untuk biaya kebutuhan pokok saja sangat berat ia penuhi. Dia bekerja sebagai petani di perkebunan yang dimiliki saudaranya.

Sebulan setelah Shinhye menjalani hidup barunya, kini dia sudah terbiasa akan kehidupannya. Sampai suatu hari, paman Shinhye datang.

(menggunakan bahasa Korea yang sudah di translate ke bahasa Indonesia)

Paman : Shin, paman ada berita baik!

Shinhye : Apa itu?

Paman : Tadi paman liat ada brosur yang berisi apartemen dengan biaya yang murah diIncheon! kamu mau kan tinggal disana sendiri?

Shinhye : Apa tidak membebani paman nantinya?

Paman : Tentu tidak Shin, kamu harus sekolah yang lebih baik dari sekarang.

Shinhye : Wah, terima kasih banyak paman, tapi biaya sekolah di Incheon mahal?

Paman :Tenang saja, paman pasti sanggup membayarnya. Asalkan kamu rajin bersekolah dan bersemangat untuk belajar.

Shinhye : Tentu paman, ini semua demi keluarga kita semua

Paman : (tersenyum)


Berita bahagia itu membuat Shinhye senang dan tersenyum kembali setelah keterpurukan yang ia alami. Shinhye akan disekolahkan di salah satu sekolah di Incheon Korea selatan. Sehari sebelum Shinhye menuju Incheon, Shinhye menerima surat dari Cinta. Surat itu bertuliskan :

Shin, apa kabar? disini kami semua baik-baik saja. Tetap tersenyum Shin, kami akan selalu ada di dekatmu,...........................
Shinhye sangat bahagia menerima surat itu. Shinhye pun semangat akan masa depan yang akan ia raih suatu hari nanti. Perjalanan menuju kota Incheon sangat indah. Setibanya di apartemen, Shinhye tanpa sengaja bertabrakan dengan pria didepan pintu.

(menggunakan bahasa Korea yang sudah di translate ke bahasa Indonesia)

Shinhye : Aww

Pria itu : Maaf-maaf.

Shinhye : Hei, siapa namamu? kamu tinggal di apartemen ini?

Pria itu : Aku Kim Jun, senang bertemu denganmu, ia aku tinggal disini. Siapa namamu?

Shinhye : Shinhye, Hmm bisa tunjukan kamar nomor lima?, aku tak bisa menemukannya

Kim Jun : Oh, silahkan mari kesini!

Shinhye pun bertemu dengan pemuda yang tampan dan seumuran dengan dia. Kim Jun sudah lama tinggal di apartemen ini, dan ia juga bekerja disana untuk memenuhi kebutuhannya karena ia tinggal sendiri. Setibanya Shinhye dikamarnya, mereka berdua pun saling berbagi pengalaman dan cerita mengenai hidup mereka. Ternyata, Kim Jun bersekolah di sekolah yang sama dengan Shinhye. Selain tampan, Kim Jun adalah pria yang baik dan periang. Kisah hidup Kim Jun sangat rumit karena dia ditinggalkan orang tuanya saat ia masih berumur 5 tahun, karena ayahnya meninggal dan Ibunya menikah dengan orang lain.

Dalam waktu beberapa jam, Shinhye pun berteman baik dengan Kim Jun. Mereka sangat akrab dan saling membantu dalam segala hal. Keesokan harinya, Shinhye terburu-buru menyiapkan pelajaran untuk hari ini. Dia sangat panik dan berkeringat. Dia juga tidak tau cara memasak untuk sarapan hari ini. Tiba-tiba Kim Jun datang.

(menggunakan bahasa Korea yang sudah di translate ke bahasa Indonesia)

Kim Jun : Ya ampun, Shin kamarmu! (tertawa)

Shinhye : Halah, Kim jangan tertawa aja! Sini bantu aku

Kim Jun : Iya Bos! kamu udah makan?

Shinhye : Memasak aja aku tak bisa, bagaimana bisa makan?

Kim Jun : Hahaha, sudah kuduga, nih aku sudah membuatkanmu mie instan.

Shinhye : Wah terima kasih banyak Kim, aku harus belajar banyak darimu!

Kim Jun : Belum seberapa kok!

Saat tiba disekolahnya, Shinhye gugup, karena baru pertama kali datang ke kota ini. Saking gugupnya, dia tidak melihat bahwa lantai sekolah licin. Dia pun terpeleset dan ditertawakan oleh orang-orang. Ternyata lantai itu licin karena disengajakan oleh murid-murid disana. Shinhye pun membela dan menghampiri orang itu. Namun, Kim Jun berusaha untuk mencegahnya tapi tak berhasil. Shinhye pun memarah-marahi orang itu. Disebutkan bahwa orang itu adalah seorang pemuda kaya yang sombong, dan bertindak sebagai penguasa di sekolah itu. Dia adalah Lee Ji Yoon. Dibalik sifat Lee yang sombong dan seperti penguasa itu, dia sebenarnya orang yang baik.

Saat Shinhye memarahi Lee, Lee tidak bereaksi apapun karena dia jatuh hati pada Shinhye. Kim Jun berusaha menarik tangan Shinhye untuk pergi dari tempat tersebut. Saat itu pula Lee merasakan rasa sukanya terhadap Shinhye.


Tunggu Kelanjutan Kisahnya
BERSAMBUNG


Baca Selengkapnya >>

Jumat, 10 Desember 2010

Lovely Day (Episode 3)

Minggu pertama Shinhye di Indonesia sangat mengembirakan dan menyedihkan. Suka dan duka telah ia lalui sampai saat ini. Tak hanya keindahan yang ia dapatkan disini, namun teman-teman yang senantiasa menemaninya selama ini.

Singkat cerita, sebulan setelah Shinhye di Indonesia, kini dia semakin dekat dengan Daniel. Sampai suatu hari, Daniel mengajak Shinhye ke suatu sungai yang indah dan sejuk

Daniel : Bagaimana Shin, suka tempat ini?
Shinhye : Suka sekali. Tempat ini mengingatkanku dengan tempat tinggal ku di Korea.
Daniel : Apa kau berpikir akan pergi ke Korea?
Shinhye : Entahlah, aku belum berpikir sejauh itu.
Daniel : Shin aku mau mengatakan sesuatu kepadamu.
Shinhye : Apa itu?
Daniel : Aku.......................(Tiba-tiba telpon Shinhye berbunyi)

Shinhye mendapat telpon dari rumah sakit yang menyatakan bahwa Ayah Shinhye terserang penyakit jantung

Shinhye : Dan, maaf aku harus pergi (muka sedih)
Daniel : Telpon dari siapa Shin?
Shinhye : Aku tak bisa mengatakannya sekarang.
Daniel : Baiklah, hati-hati Shin.
Shinhye : Iya.

Daniel sedikit kecewa karena pengungkapan rasa cintanya kepada Shinhye tidak dapat diucapkan. Dia juga heran terhadap Shinhye yang sepertinya menyembunyikan sesuatu darinya. Disisi lain, Shinhye bergegas menuju rumah sakit. Setibanya ia disana, Shinhye langsung menuju kamar Ayahnya.

Shnhye : Apa yang terjadi? kenapa bisa begini?
Ayah : Ayah yakin kau juga akan shock seperti yang Ayah alami saat ini.
Shinhye : Katakanlah Ayah, aku akan berjanji untuk tegar (perasaan sedih)
Ayah : Baiklah, tapi kau harus menerima semua ini.
Shinhye : Iya!
Ayah : Tadi siang, Ayah mendapat telpon bahwa Ibumu meninggal. Dan semua perusahaan kita telah bangkrut.
Shinhye : (mencoba menahan perasaannya)


Karena tak sanggup, Shinhye berlari menuju taman yang sering dikunjunginya. Kebetulan Daniel, Cinta, dan Willy ada disana. Lantas, Shinhye memeluk mereka sambil mengeluarkan perasaan yang iya rasakan saat ini.


Cinta : Ada apa Shin?
Shinhye : (Menangis)
Cinta : Shin, jawab dengan jujur!
Shinhye : Aku harus meninggalkan kalian semua.
Daniel, Cinta Willy :   Apa? Shin kau Serius?
Shinhye : Iya, aku sudah tidak bisa tinggal disini lagi.
Daniel : Tapi kenapa Shin??
Shinhye : Aku tak bisa mengatakannya kepada kalian semua. Ini masalah pribadi.
Willy : Sayang sekali, kita tak bisa berkumpul seperti dululagi (sedih)


Mereka berempat sangat bersedih dan saling minta maaf. Tentunya hari-hari mereka akan berbeda dari biasanya, terutama kisah cinta yang dialami Daniel dan Shinhye. Setelah ayah Shinhye keluar dari Rumah sakit, pada hari itu pula, Shinhye dan Ayahnya berkemas-kemas untuk pergi ke Korea. Sebelum Shinhye ke bandara, dia pergi ke taman untuk bertemu dengan Daniel.


Daniel : Shin, aku akan mengatakan sesuatu kepadamu!
Shinhye : Cepatlah!
Daniel : Selama sebulan ini, kita sudah bersama dalam suka dan duka. Saat pertama melihatmu, aku sudah merasakan perasaan yang belum pernah kurasakan. Aku sadar bahwa selama ini aku telah jatuh hati kepadamu.Shin!
Shinhye : Perasaanku juga sama terhadapmu, tapi kurasa kita tidak ditakdirkan bersama (menangis).
Daniel : Ketahuilah Shin, selama kau masih memiliki hati, perasaan itu akan selalu kau miliki walau kita terpisah jauh. Dan aku yakin, dengan perasaan yang kita rasakan pasti akan mempertemukan kita kembali.
Shinhhye : Aku pasti mengharapkan itu Dan, aku harus segera pergi.
Daniel : Ingatlah pesanku itu Shin!
Shinhye : Pasti!


Shinhye pun bergegas pergi ke bandara. Saat pesawat akan landas, Shinhye melihat kebawah jendela. Saat itu Cinta, Willy, dan Daniel melambaikan tangannya. Shinhye akan mengenang dan mengingat selalu pertemanan dan percintaan selama ia tinggal di Indonesia.




Tunggu kelanjutan kisahnya!!!!!!
BERSAMBUNG
Baca Selengkapnya >>
THANK YOU FOR VISIT SEE YOU NEXT TIME